BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 17 November 2011

BEKERJA SAMA UNTUK MENCURI


             UAN2 2008 dipenuhi dengan pemberitaan yang cukup menggemparkan salah satunya adalah penangkapan para guru oleh Detasemen 888. detasemen 88 yang basa bertugas dalam aksi penangkapan teroris sekarang beralih objek kepada guru yang melakukan “kecurangan”. Kasus kecurangan dalam ujian adalah salah satu kasus dimamna kebiasaan mencontek menjadi sangat jelas untuk diamati. Lebih jauh lagi, kebiasaan mencontek terjadi dalam kegiatan-kegiatan sekolah lainnya baik mencontek pekerjaan rumah, laporan praktikum, dan lain-lain.

            Padahal jauh sebelum indonesia merdeka, sedikit sekali atau bahkan tidak ada pelajar berperilaku seperti ini. Mereka sangat paham dan memanfaatkan segala potensi dalam diri mereka sehingga orang-orang zaman dahulu pintar-pintar. Pintar disini berarti bukan hanya pintar secara akademik tetapi juga moralnya.
            Akan tetapi, perilaku semacam itu sepertinya saat ini sudah bukan rahasia umum lagi. Bahkan mungkin menjadi kebiasaan. Sebenarnya pelaku sudah mengeri apa dampak dari perilaku tersebut. Bahkan jika dibandingkan dengan seksama, keuntungannya tidak jauh lebih banyak dari dampak negatifnya. Atau bahkan tidak ada untungnya. Mereka tidak paham terhadap segala potensi yang mereka miliki sehingga mereka selalu mengandalkan orang lain. Padahal jika mereka tahu dan memanfaatkan potensi itu, mereka tidak perlu mengandalkan orang lain. Hal inilah yang menjadi hambatan dan godaan bagi mereka.
            Bila seorang pelaku ditanya tujuan mereka mencontek maka jawaban yang paling umum terjadi tentulah untuk mendapatkan nilai ujian yang baik karena ingin sukses. Padahal, dengan nilai bagus saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan, tetapi juga potensi dalam diri sendiri. Seperti pada sistem evaluasi EBTANAS yang dulu masih menggunakan evaluasi kuantitatif, tetapi dalam EBTANAS tidak mengenal istilah kelulusan sekolah. Meskipun peserta EBTANAS mendapatkan nilai minim atau tidak lulus ujian tetapi masih dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Karena sistem EBTANAS melihat proses siswa bukan hasil siswa. Lain halnya dengan UAN yang sekarang koran-koran banyak dipenuhi dengan berita kontroversial tentang kebiasaan tersebut.
            Siswa yang kontra  terhadap kebiasaan ini menganggap banyak ketidakadilan terjadi akibat mencontek. Mereka yang merasa bisa mengerjakan soal tetapi tidak mendapat hasil yang setara. Sedangkan mereka yang belum mampu tetapi mendapat nilai maksimal hanya karena mereka telah mempraktikan perilaku tersebut. Hal tersebut tidak akan terjadi jika kita mengamalkan suatu hal bahwa kesuksesan tidak ada tanpa perjuangan dan doa. Jika ingin hasil baik, kita pun harus berusaha dengan baik dan tidak ada saat untuk bermalas-malasan. Pahami juga potensi terbesar apa dalam diri kita, lalu kembangkan potensi tersebut menurut minat kita masing-masing sehingga kita tidak perlu lagi mengandalkan orang lain. Selain itu berusaha untuk selalu nersyukur atas apa yang sudah Tuhan Yang Maha Esa berikan.

Kamis, 18 November 2010

RESENSI NOVEL "CINTA DALAM HATI"

Judul : Salah Pilih
Pengarang : Nur Sutan Iskandar
Penerbit : P.T Balai Pustaka (Persero) , Jakarta
Tahun terbit : 2006
Tebal buku : 262 halaman
Desain sampul : Berwarna biru tua dengan sampul depan terdapat gambar rumah gadang dan seoarng wanita berkerudung serta sepasang laki-laki dan perempuan dibelakangnya.

Ikhtisar :

Novel Salah Pilih merupakaan novel sastra klasik yang mengangkat realita kehidupan keluarga Minangkabau yang dikemas oleh Nur Sutan Iskandar dengan alur cerita yang runtut sehingga cerita mudah dipahami meskipun bahasa yang digunakan masih ada pengaruh dari bahasa Melayu asli. Novel yang bertemakan kekeluargaan dan percintaan ini sangat menarik untuk dibaca karena pengarang selalu menjelaskan latar-latar didalamnya dengan mendetail sehingga pembaca ikut merasakan berada dalam situasi tersebut. Seperti kutapan dibawah ini.
… dengan segera ia berjalan terus juga dan dari jauh tampaklah yang dicarinya itu. Asnah meletakkan kedua tangannya diatas pagar dan memandang ke sawahyang sedang bermasakan padinya, -dilereng bukit yang bertingkat-tingkat menurun ke tepi danau yang indah. ( halaman 25, paragraph 2 )
Dan masih banyak yang lebih menarik lagi. Dalam novel ini juga dilengkapi dengan beberapa gambar yang berkaitan dengan situasi tertentu, meskipun gambar itu tidak berwarna.
Pada intinya novel ini bercerita tentang dua bersaudara yaitu Asri dan Asnah yang dibesarkan layaknya sebagai saudara kandung. Ibu Asri yang telah menjanda mengasuh dan menyayangi Asnah anak angkatnyaseperti putrinya sendiri. Kedua bersaudara itu saling mengasihi, sampai tiba waktunya mereka beranjak dewasa. Akan tetapi kemudian cinta Asnah kepada sang kakak berubah menjadi cinta kepada seorang kekasih. Perasaan rendah diri sebagai seorang annak angkat sekaligus orang yang berutang budi kepada keluarga Asri mendorongnya untuk menyimpan isi hatinya rapat-rapat, bahkan mendukung Asri memenuhi harapan ibunya untuk segera berumah tangga. Lagipula, pernikahan sesuku tidak diperbolehkan menurut adat mereka.
Asri akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Saniah, seorang gadis cantik dari keluarga kaya dan terpandang. Ketika acara lamaran diselanggarakan, Asnah menutupi kepedihan hatinya dengan bersandiwara didepan Asri dan Saniah. Meskipun demikian, Saniah merasa iri dan cemburu kepada Asnah. Ia melampiaskan kebenciannya kepada gadis itu. Apakah Asri tak memiliki perasaan sedikitpun kepada Asnah? Akankah pernikahan Asri dan Saniah tetap dilangsungkan? Bagaimana kelanjutan nasib Asnah yang memendam cinta kepada kakaknya sendiri? Dan bagaimana akhir kisah ketiganya? Untuk itu ikutilah kisahnya di sini. ☺

Senin, 15 November 2010

CINTA FISIKA

Archimedes dan Newton tak akan mengerti
Medan magnet yang berinduksi di antara kita
Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2
Ah tak sebanding dengan momen cintaku
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro…
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium
Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas
Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya
Energi kinetik cintaku = -mv~
Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi
hukum kekekalan di antara kita
Lihat hukum cinta kita
Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang
sempurna Dengan inersia tak terhingga
Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
Inilah resultan momentum cinta kita

Puisi Cinta Ala Kimia

Mencintaimu
Seperti berusaha mengisi unsur tanpa elektron sunyi
Percuma kau telah terisi tak ada lagi ruang kosong dihatimu
Bagaimana kubisa bersama mu kalau seperti itu?
Kau terlalu jauh untuk kugapai
Walau aku telah menambahkan asam kuat pekat
PHku tetap tak bisa menyamaimu
Akupun tak bisa seperti Mn dan Cr
Yang selalu bersama-sama
Akhirnya............
Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan
Memandangmu penuh kekaguman
Tanpa reaksi yang berarti
Saat kau tersenyum
Kusembunyikan hatiku
Karena senyummu selalu
memancarkan spektrum-spektrum emisi

yang dapat mencapai lamda maks dihatiku
aku takut. Aku takut
bila grafik dihatiku telah mencapai lamda maks
dan tiba-tiba nilai lamda yang kudapat selajutnya harus jatuh
apa yang harus kuperbuat dengan hatiku ini?
Yang terlanjur larut dalam cinta
Tolong aku tak mau tersakiti
Oleh korosifnya cinta
Apa yang harus kuperbuat?
Untuk mencapai titik akhir cintaku
Dan mendapatkan warna lembayung yang indah
Seperti siluet senja ketika malam menjemput

Kamis, 04 November 2010

KISAH ASHABUL KAHFI - BUKTI KETINGGAIAN ILMU IMAM ALI BIN ABITHALIB R.A

Dalam surat al-Kahfi, Allah

SWT menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khidzir as serta kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya.

Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian.
Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-'Adzim; jilid:3 ; hal.67-71).